Halaman

Kamis, 14 Oktober 2010

Seri 10 TKK Wajib , SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Image

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan pada kecelakaan: luka iris, luka garuk, luka bakar, kena benda panas, benjut/memar,

2) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih:

- pembalut segitiga untuk luka di kepala, tangan dan kaki;

- pembalut panjang (zwachtel verband) untuk jari dan lengan/paha,

3) mengetahui cara dan dapat menghentikan pendarahan hidung, menolong kecelakaan akibat sengatan binatang/serangga dan debu mata,

4) mengetahui penggunaan obat atau ramuan untuk obat luka,

5) tahu nama dan alamat poliklinik (Puskesmas), dokter atau rumah sakit terdekat.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan luka iris, luka garuk, luka bakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat/tergigit binatang berbisa, dan debu di mata,

b) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami hilang semangat (collapse), pingsan, matisuri (schijndood), dan trersengat sinar matahari (zonnesteek),

c) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih: pembalut segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,

d) mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian pendarahan urat nadi,

e) dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapih, dan tahu serta dapat mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri maaupun bersama dengan teman,

f) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige ademhaling),

g) mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan,

h) mengetahui nama, alamat, nomor tilpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit, dan dokter setempat,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

i) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Tingkat Purwa,

b) sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 atau 5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh penguji, secara terperinci, tepat, dan cepat sesuai dengan aturan PPPk (perlu diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),

c) mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui tilpon (kepada dokter, rumahsakit, polisi aatau keluarganya),

d) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan,

e) mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melaui rintangan-rintangan (gang sempit, melalui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik turun tangga, dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Purwa.

Catatan:

Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK (Penolong dan Pengangkut) dari PMI, berhak mendapatkan TKK PPPK Tingkat Madya.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai SKK Pertolongaan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya,

b) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka atau tertutup (fractura complicata dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,

c) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan kepada orang yang mengalami pendarahan dalam tubuh (interne bloedingen),

d) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan dan gegar otak,

e) dapat dan tahun cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran listrik, dan shock/gugat,

f) pernah memimpin satu regu penolong paada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan),

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya.

Catatan:

Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK dari PMI dan telah ikut serta aktif bertugas menolong kecelakaan (minimal 10 kali) sebagai tenaga bantuan/anggota sukaarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK Tingkat Utaama. Yang dimaksud kecelakaan disini adalah kecelakaan sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat oleh penguji.

Minggu, 10 Oktober 2010

Seri 10 TKK Wajib - SKK Berkemah

Image

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti Perkemahan Sehari (Persari = Dagkamp),

2) dapat mengatur barang-barang di dalam tendanya,

3) mengerti dan dapat menjaga kebersihan perkemahan barungnya.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya Perkemahan Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih dari 2 malam,

b) dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (ransel = rugzak) dengan baik dan rapih,

c) mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6 – 10 orang), dengan rapih dan benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,

d) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur barang dalam tenda, isi tenda dapur, barang-barang di rak piring, rak sepatu, dan lain-lain.

e) mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya, termasuk pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang ke rumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai Berkemah.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Berkemah Tingkat Purwa,

b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regu/sangganya,

c) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu:

(1) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran rak piring, rak sepatu, tempat sampah, dan sebagainya,

(2) dapat mengatur aliran air hujan,

d) dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat serta memelihara tenda regu,

e) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara sederhana.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) dapat membuat pembagian tugas kerja (korve) bagi anggota regu/sangganya,

g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya,

b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan/ambalan, dan peraturan serta syarat-syarat perkemahan yang baik,

c) dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam pasukan/ambalannya, termasuk menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih,

d) tahu cara penentuan tempat sanitasi (tempat mandi, cuci dan kakus),

e) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari bahan yang ada di sekitarnya

f) tahu syarat perkemahan yang baik dan:

(1) dapat mencari tempat berkemah yang memenuhi syarat perkemahan,

(2) dapat mengusahakan air minum yang sehat di perkemahan,

(3) mengetahui usaha untuk mendapatkan izin orangtua, kwartir, pemerintah setempat, dan pemilik tanah, serta tempat-tempat lainnya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

g) dapat menyusun acara perkemahan Penggalang/Penegak/Pandega, untuk sedikitnya selama 24 jam,

h) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat Madya.

Rabu, 06 Oktober 2010

Perkemahan Pendidikan "Teknik Kepramukaan"

Tanpa penguasaan yang baik tehadap teknik Kepramukaan, seorang pramuka belum bisa dikategorikan sebagai anggota Pramuka yang baik. Teknik kepramukaan merupakan ilmu yang digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian dan kemampuan seorang Pramuka untuk bertahan dalam berbagai kondisi.

Dalam upaya peningkatan kemampuan setiap anggota Ambalan, Kwaran Benai melaksanakan perkemahan pendidikan yang bertema "Teknik Kepramukaan". Perkemahan yang diselenggarakan pada Sabtu-minggu 25-26 September 2010 di Bumi perkemahan SDN 024 Kelurahan Beringin Jaya ini diikuti oleh 8 orang peserta dari Gudep SMAN 1 Benai dan SMKN 1 Benai. Adapun peserta yang mengikuti acara tersebut adalah:


1. Arraji Fiddarain (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

2. Khairul Arif (Penegak Bantara), SMKN 1 Benai

3. Hadist Mariyo (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

4. Nike Gustria (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

5. Rahman Sugara (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

6. Sugi Asih (Penegak Bantara), SMKN 1 Benai

7. Reli Murjika (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

8. Wulan Sari (Penegak Bantara), SMAN 1 Benai

Pada perkemahan ini, para peserta dibekali dengan berbagai kemampuan dalam Teknik Kepramukaan. Dengan penuh semangat para peserta mempelajari dan langsung mempraktekkan teknik pemetaan (peta pita dan peta perjalanan) serta penaksiran tinggi benda dan lebar sungai.

Tentunya para peserta ini diharapkan akan membawa pengalaman yang didapat dari perkemahan ini untuk diterapkan di Gudepnya masing-masing. Salam Pramuka....!!!

Gayung Bersambut


Salam Pramuka.....!!!!

Tak ada yang abadi. Ada yang datang dan ada yang pergi. Cepat atau lambat pergantian dalam kehidupan akan terjadi. Pemimpin yang baik tidak hanya yang bisa menjadikan organisasi bertumbuh saat kepemimpinannya, lebih dari itu pemimpin yang baik adalah yang bisa mempersiapkan pengganti dirinya sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik tanpa kehadiran dirinya. Inilah yang kita kenal dengan delegasi.

Upaya pendelegasian ini juga dilakukan oleh oleh Gerakan Pramuka Kwaran Benai. Perekrutan anggota baru selalu dilaksanakan setiap tahun untuk mempertahankan jalannya organisasi dari waktu ke waktu. Pada tahun ajaran 2010/2011 Gerakan Pramuka SMAN 1 Benai dan SMKN 1 Benai menerima kehadiran 33 anggota baru. Jumlah yang cukup untuk menambah kekuatan organisasi.

Acara pelantikan-pun digelar. Bumi perkemahan Sei Batang Dolak kembali menjadi tempat digelarnya perkemahan pelantikan anggota Pramuka baru. Berbagai Kegiatan dilaksanakan untuk memperkenalkan Pramuka kepada para peserta dan tentunya untuk menembah kecintaan mereka pada Pramuka. Kak Reli Murjika bertindak sebagai Ketua Panitia pada perkemahan yang diselenggarakan tanggal 8-10 Agustus 2010 ini.

Semoga para peserta ini akan memberikan semangat dan kekuatan baru untuk mengembangkan Gerakan Pramuka di Kwaran Benai. Kita tunggu aksinya......Salam Pramuka.

Selasa, 13 Juli 2010

Jadi Pramuka.......Aku bangga.



Kata orang Pramuka itu kejam.
Kata orang Pramuka itu Suka balas dendam.
Tapi tidak kataku,,,,,karena disini kami bangun rasa kekeluargaan.

Kata orang Pramuka itu kanak-kanak
Kata orang Pramuka itu tak pernah dewasa
Tapi tidak kataku,,,,,karena disini ku dapatkan kedewasaan dengan melatih kanak-kanak.

Kata orang Pramuka itu hura-hura
Kata orang Pramuka itu tak berguna
Tapi tidak kataku,,,,,karena disini aku merasa lebih bermakna

Kata orang Pramuka itu......entahlah...
Tapi yang terpenting aku yang merasakan,,,,

Disaat Orang lain terlena dengan kehidupan mewah dan individualistik
Kami mencoba untuk hidup sederhana penuh kebersamaan
yang berikan kami kepekaan akan sesama.....

Disaat Orang lain tertidur di atas ranjang empuk
Kami mencoba untuk tidur dalam tenda dengan alas seadanya
yg berikan kami rasa syukur akan materi.....

Disaat Orang lain bangga telah bepergian kesana dan kesini
kami tetap bangga berhasil melalui rute hiking yang kami buat sendiri
yg berikan kami arti sebuah pencapaian,,,,,

Disaat Orang sibuk dengan teknologi tinggi
Kami sibuk dengan stok dan tali
yg berikan kami arti sebuah kreatifitas.....

Disaat Orang lain bangga akan dirinya
Aku bangga telah menjadi seorang Pramuka,,,,,
Aku bangga.....

Kamis, 08 Juli 2010

Kemah Pendidikan "Melepas rindu, menambah arti"

Perencanaan perkemahan lomba tingkat telah matang. Akan tetapi perjuangan tersebut kandas sebelum acara itu benar-benar di gelar. Dana dan perizinan seakan selalu menjadi momok bagi kegiatan Pramuka di Kwaran ini. Entah kapan para petinggi Kwara ini berani mengambil keputusan untuk mendukung kegiatan-kegiatan kepramukaan yang menjadi tanggungjawabnya untuk dilaksanakan. Entah....

Akan tetapi seorang anggota pramuka bukanlah orang-orang yang pantang menyerah. Dengan semangat membaja anggota ambalan yang tersisa (karena banyak yang liburan,,,he,,he,) berinisiatif untuk melaksanakan kegiata yang tidak hanya dapat melepaskan rindu mereka akan kegiatan Pramuka yang dibatalkan (LT II), namun juga dapat menambah wawasan mereka akan teknik kepramukaan dan kepemimpinan dalam melatih anggota pramuka yang lain.

Untuk itu diselenggarakanlah kemah pendidikan pada tanggal 3-5 Juli 2010 di Buni Perkemahan SDN 024 Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Benai. Sesuai dengan tujuannya acara yang dihadiri 10 anggota Penegak dan 9 anggota Pandega ini diberi tema "melepas rindu, Menambah arti".

Anggota Penegak yang bertindak sebagai peserta diberikan berbagai macam keterampilan dan pedoman membina yang baik. Namun ada yang berbeda kali ini. Untuk memberikan pemahaman terhadap uang dan kemandirian, para peserta diharuskan memperoleh uang dari hasil kerjanya sendiri. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 hingga 3 orang. Alhasil, para perserta harus berjuang untuk mendapatkan uang dan membuang segala rasa tidak percaya diri mereka. Bermacam pekerjaan yang diberikan masyarakat sekitar mereka terima, mulai dari bersih-bersih, menata barang, menyetrika hingga mengupas ubi,,ha,,ha,,,,

Semoga kemah ini menjadi pemicu bisa menambah rasa kekeluargaan dan semangat ambalan Penegak untuk membina Pasukan Penggalang demi kemajuan Kwaran Benai. Amien......

Selasa, 22 Juni 2010

Bantara,,,,,,oh Bantara....


Setelah berhasil melalui status calon Penegak menjadi menjadi Penegak, langkah berikutnya yang harus dan selalu diimpi-impikan oleh anggota Praja Muda Karana (Pramuka) adalah menjadi Penegak Bantara. Langkah itulah yang dilakukan Ambalan Penegak Kwaran Benai di akhir 2009 lalu.
Sebagai langkah awal syarat kecakapan umum (SKU)-pun dipenuhi. Berpabagai persyaratan yang terdapat dalam SKU di ujikan terhadap para peserta oleh para senior mewakili Pembina. Sekitar 28 persyaratan harus dipenuhi agar lambang Bantara bisa tersemat dipundak. Selanjutnya, sebuah tradisi-pun digelar.
Tradisi yang terdapat pada setiap ambalan merupakan cerminan dari kreatifitas ambalan tersebut selama tidak bertentangan dengan AD/ART gerakan pramuka. Dan tradisi yang selalu digelar oleh Kwaran Benai adalah pengujian terhadap kesiapan para anggota untuk menerima tanda pelantikan baru secara mental dan spiritual, bukan pemloncoan.
Pengujian yang biasanya dilakukan dalam sebuah perkemahan terdiri dari pengujian keterampilan terhadap teknik kepramukaan, kepemimpinan, kemampuan bekerjasama dalam tim dan yang terkhir adalah tes mental. Pada tes ini, masing peserta diharuskan bisa mendapatkan kacu (setangan leher), yang disembunyikan oleh panitia di sekitar area pemakaman. Bukan bermaksud untuk jago-jagoan, namun disinilah para peserta bisa mengambil pelajaran bahwa kebulatan tekad untuk mencapai apa yang mereka inginkan dapat melawan segala rasa takut yang menghinggapi mereka. Meski disertai dengan sedikit jeritan dan bahkan tangisan,,,,he,,he,,,. Namun seluruh peserta berhasil melalui tes ini.



Salam Pramuka.......!!!

Rabu, 16 Juni 2010

Buper itu Bernama Panolak

Bumi perkemahan itu tidak begitu luas. Bumi perkemahan itu mungkin juga tidak terlalu terkenal. Akan tetapi bisa jadi pada saat ini buper inilah yang paling sering diramaikan oleh anggota pramuka di kuantan singingi. Lihat saja, hampir setiap bulan buper ini selalu dipenuhi oleh anggota pramuka Kwaran Benai. Berbagai kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan kwaran benai di buper ini. Mulai dari perkemahan bakti, perkemahan pendidikan, hiking, pelantikan dll.

Dari historinya nama sungai panolak berasal dari Batang Simandolak, kemudian seiring berjalannya waktu menjadi batang dolak, tangdolak, hingga menjadi tanolak atau panolak. Sungai inilah yang menjadi urat nadi Kenegerian Teratak Air Hitam tempo dulu setelah kenegerian ini dipindahkan dari sekitar Sungai Air Hitam.

Dilihat dari kelayakannya sebagai buper, panolak telah layak untuk menjadi bumi perkemahan. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari perkampungan dan pasar, ketersediaan air bersih untuk konsumsi dan MCK, aman dari gangguan binatang buas serta terhindar dari kemungkinan banjir dan tanah longsor. Dukungan dari masyarakat sekitar terhadap kegiatan pramuka juga melengkapi keunggulan bumi perkemahan ini.
Mari kita maanfaatkan dan jaga buper ini sepenuh hati......

Salam Pramuka....!!!!

Selasa, 15 Juni 2010

Api Unggun



Api kita sudah menyala, api kita sudah menyala. Lagu itu sering kita dengar saat para pramukaberhasil menyalakan api unggunnya. Terkadang banyak orang bertanya, apa sih tujuan acara yang dimulai dengan upacara yang sakral tersebut. Mari kita ikuti perjalanan api unggun dari zamandahulu hingga sekarang. Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam , ataupeminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukankegiatan di alam terbuka. Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk:
  1. Menjaga diri dari binatang buas
  2. Menghangatkan diri
  3. Isyarat keadaan bahaya
  4. Tempat berkumpul diwaktu malam
  5. Bagian dari upacarakeagamaan atau perayaan
  6. Sebagai perapian untuk memasak makanan.
Bagi anggota Pramuka, Api Unggun merupakan sarana untuk menghibur diri setelah seharian disibukkan dengan berbagai macam kegiatan. Disamping itu juga berfungsi untuk lebih mengenal sesama peserta perkemahan dengan ditampilkannya berbagai macam atraksi dari seluruh kesatuan. Jadi, acara Api unggun yang di adakan oleh pramuka bukanlah acara penyembahan.

Jumat, 11 Juni 2010

Perkemahan Pendidikan Saka Bakti Husada



Dalam upaya mewujudkan peran sertanya membangun masyarakat, terbentuknya Satuan Karya (saka) dalam satu kesatuan Pramuka merupakan hal yang mutlak. Hal ini disebabkan karena dengan terbentuknya saka, kegiatan Pramuka dalam rangka bakti dan pengabdian terhadap masyarakat aka lebih terfokus dan intensif.
Dengan alasan tersebut disertai dengan semangat yang menyala-nyala, Ambalan Penegak Kwartir Ranting Benai yang terdiri dari Ambalan Penegak SMAN 1 Benai, SMAN 2 Benai dan SMKN 1 Benai membentuk saka Bakti Husada. Saka yang bergerak dibidang kesehata itu dipilih karena besarnya animo para anggota terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Sebagai langkah awal untuk membentuk saka tersebut diselenggarakanlah perkemahan pendidikan sehari pada hari minggu tanggal 9 Mei 2010 yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masing-masing calon anggota saka. Perkemahan yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Sei Panolak, Desa Koto Teratak air Hitam tersebut juga dihadiri oleh Bapak Muslimin, bendahara Kwaran Benai.
Bukit Tanah Abang merupakan komplek Buper yang dipilih sebagai lokasi perkemahan. Lokasi yang hanya bisa digunakan untuk mendirikan beberapa tenda tersebut dirasa cocok untuk menyelenggarakan perkemahan dengan jumlah peserta yang sedikit. Letaknya yang juga persis di atas bukit juga memanjakan mata dengan panoramanya yang indah, terutama dipagi dan sore hari.
Perkemahan dimulai pada pukul 09:00 WIB itu diisi dengan diskusi dan game yang memberikan kesempatan setiap anggota untuk mengeluarkan pendapat dan tetap merasa gembira. Rasa kekeluargaan pun semakin erat dikala canda dan tawa menghiasi hari itu tanpa mengurangi kehikmatan berkemah. Kak Mutriadi dan Kak Doris Sandri anggota Racana Pandega Kwaran Benai yang bertindak sebagai pembimbing berusaha untuk sekedar memberikan arahan terhadap diskusi yang berlangsung di bawah rindangnya pepohonan karet milik warga. Hasilnya, semua anggota semakin berani untuk menyampaikan pandangannya terhadap saka dan mendapatkan ilmu baru dari peserta yang lain.
Setelah selesai ishoma,diskusi semakin seru dan menghibur. Beranjak sore, peserta dibimbing kak Ridho melakukan hiking disekitar buper. Selain untuk menghilangkan rasa jenuh, hiking ini juga bertujuan untuk mengenal lebih dekat buper. Meskipun diterpa hujan dan basah kuyup, para peserta tetap semangat melewati track hiking tersebut. Acara ditutup dengan makan gorengan bersama. Dengan perasaan bahagia seluruh anggota bersalaman untuk pamit pulang kerumah masing-masing dengan harapan semoga saka yang diimpikan segera terwujud. Semoga kekeluargaan ini tetap terjalin. Amin........